Minggu, 21 April 2013

Kartinian' 2013


Tahun ini, peringatan hari Kartini saya lumayan unik. Tanggal 17 dan 18 April lalu saya ketugasan jadi juri Lomba Nyanyi Duet Pasutri PNS se-Sumsel. Unik? Iya sih...kan biasanya lomba nyanyi duet gak mesti pasutri. Jadi supaya menang, peserta bisa pilih pasangan yg jelas2 jago nyanyi...ya kan?

Penggagas dan penyelenggara lomba ini adalah ibu2 Dharma Wanita dan PKK Sumsel, salah satunya ya Ketua Penggerak PKK Sumsel yg notabene mama mertua saya hehehe...
Saya yang penasaran, ya nanya:
Saya: "Ma, ceritanya gimana sih koq acara Kartiniannya jadi lomba nyanyi pasutri? Ada tujuan khusus?"
Mama: *menatap teduh* "Thia, Kartini itu ya kita semua. Perempuan2...ada yg tinggal di rumah jadi ibu rumah tangga, sebagian lagi ibu2 bekerja. Semuanya tiap saat mencari cara supaya suasana nyaman dan bikin bahagia orang serumah. Nah, ini bisa terjadi kalau kompak dengan pasangannya. Lomba nyanyi pasutri bukan utk nge-test sekarang kompak atau nggak. Tapi justru memupuk lagi kekompakan itu hehehe...Nanti Thia tanya sendiri deh sama para peserta, kesan2nya selama persiapan lomba."

Gimana nih, koq rasanya pertanyaan saya belum terjawab...

Anyway, juri yang bertugas ada 3 org. Mbak Nani Sugianto (iya, penyanyi lawas adik dari mbak Iis Sugianto itu lhoo) dan mas Eddy Purnomo (guru vokal di PurwaCaraka-Palembang), mereka berdua ketugasan menilai materi dan teknik vokal serta harmoni. Juri terakhir ya saya, tugasnya menilai pembawaan lagu dan penampilan. Aseeekkkk:))

Total peserta ada 44 pasutri, perwakilan dari kantor2 dinas di 15 kota dan kabupaten se-Sumsel. Pas baru masuk ke ruang acara, ejieeee....kayak masuk ke kantor catatan sipil. Pesertanya dandan udah kayak penganten yang antri ke pencatatan pernikahan *nyengir kuda*
Sebagai juri khususon bagian "penampilan" saya langsung jelatatan lihat kostum peserta. Kebanyakan sih "yang penting sewarna dengan pasangan" gitu...

Dengan prosentase usia peserta, antara pasutri lawas (usia 40tahun ke atas) vs pasutri muda (dibawah usia 40thn) kira2 80 vs 20, ketebak dong pilihan lagunya...
Mayoritas peserta pilih lagu semacam "Setangkai Anggrek Bulan", "Kharisma Cinta", "Hatiku Hatimu", "Jangan Ada Dusta Diantara Kita" dan lagu2 sejenis dan sejaman-nya..
Seru kan? *wink* 
Esilakan lho kalau mau intip di google, pokoknya lagu2 thn 70-80an deh:)) Saya sih familiar dengan lagu2nya, secara rajin diajak mama mertua ke acara2 beliau:))

Ketika satu demi satu pasangan mulai unjuk gigi, suasana jadi heboh. Di awal2 sih kaku, tapi...entah karena ingin menunjukkan "harmonis" atau memang terbawa suasana, atau memang pembawaannya mesra dari sononya, lama2 nyanyi di panggung juga kayak orang pacaran....mesraaaa banget. Tambah ditepukin, ya tambah lengket;) 
Bayangin deh, pasutri seusia ortu kita, singing compassionately...really can't take off each other's hand...as if they were only two of them in the room!! Awal lihatnya sih saya cuma bisa senyum dikulum...tapi lama2 jadi terharu...bahagia banget lho lihatnya..

Kebanyakan skill nyanyi peserta gak seimbang. Kalau gak suaminya doang, ya istrinya aja yang terdengar merdu:)
Sibuklah penonton berseru2 *kompor meleduk*:
"Nah...ini pasti rajin karaoke bareng!!"...pada pasangan yg harmoni nyanyinya mulus.
"Nah..bapak ini rajin karaoke dewe'an....mada'i ibunyo ndak pacak ngimbangi"...pada pasangan yg suaminya jago banget nyanyi sampai cengkok lagunya sempurna, sementara si ibu bengong doang.
Hadeuuhhh....makin riuh dehh...
Tapi disinilah ternyata keluar  kompaknya. Yg jago nyanyi berusaha ngalah, ngikutin pasangannya yg kurang jago, ya supaya gak njomplang.

Ada peserta yang awalnya malu2 kaku gitu. Pas bagian chorus, sang istri suaranya "gak sampai". Spontan narik tangan suaminya, ditempel di dadanya -seperti mencari kekuatan- sambil terus nyanyi sampai akhir. Suaminya cuma menatap dgn pandangan lembut memberi dukungan...duh...kebayang kan manisnyaaa....

Trus ada yang suaminya tiba2 lupa liriknya. Akhirnya sang istri mendikte kata demi kata, hingga selesai satu lagu. Walaupun suaminya nyanyi terbata2, jadinya mereka bertatapan sepanjang lagu, sambil sesekali tersipu geli pas suaminya gak ngeh kata yang didiktekan. Ooohhh co cwiiittt....

Belum lagi yang sibuk colek2 mendikte gaya pada pasangannya sambil bisik2 (tapi tetep bocor di mic) "pa...rangkul, pa!!" Atau "ma, peluk, ma..." *lalallaladududdu*:))

Oya...yang seru juga, penampilan ternyata menular. Di awal ada pasangan yg mesraaa banget dan terbawa suasana, hingga di akhir lagu suaminya mengecup kening istrinya. Wahhh para penonton langsung menggilaa!! Tepuk tangan riuh sambil penonton ber-standing ovation.
Nahh...utk peserta berikutnya ini jadi jurus pemancing simpati penonton... jadilah rame2 kecup kening sebelum turun panggung *jeggeeeerrr...*
Saking sudah kebanyakan yang aksi kecup kening, peserta berikutnya gak kehabisan akal. Selesai nyanyi istrinya cium tangan suami *jreeeeenngg* penontonpun kembali menggila hehehehe....

Gak mau tampil tanpa meninggalkan kesan mendalam, pasutri pertama yg nyanyi "Setangkai Anggrek Bulan" beneran bawa anggrek bulan lhooo...
"Setangkai anggrek buulaaaannn....yang duluuu hampir laayuuuu...." begitu kira2 senandung sang suami sambil mengulurkan untaian anggrek bulan ke istrinya...aihhhh sedaaaappp:))

Ada peserta yg dari awal gak pernah tune-in dengan nada lagu, tapi tabah aja tuh gandengan berdua nyanyi sampai tamat...Ada yg gak kuat nyanyi di tiap nada tinggi, berdua sok turun panggung mengajak ratusan penontonnya ikutan nyanyi. Jadi aman deh, gak ketara fals-nya:))
Duh macem2 deh tingkah polah peserta. But anyway, as a hopeless romantic person, one thing I'd truly recognized. All candidates were really became a solid-lovely-couple on the stage. Kelihatan sekali dari awal nomor pesertanya dipanggil, mereka maju dan naik panggung bergandengan. Saya paham, ini pasti salah satunya utk meredam deg2an, ya kan? Pas di atas panggung terus saling "menguatkan" dan "menabahkan hati" hehehe...Sampai turun panggung pun kebanyakan saling merangkul bahu, bangga dengan apa yang sudah berhasil dilakukan bersama. It's written in all over their faces....manis ya?? *terharu*

Setelah selesai penjurian, saya ngobrol dengan beberapa peserta. Asyik deh dengerin mereka sharing. Katanya, sejak mendaftar ikut lomba, mereka jadi sering menghabiskan waktu khusus barengan utk sekedar pilih2 lagu dan latihan nyanyi. Kadang niat banget ke karaoke berdua atau latihan di depan anak2 di rumah. Awal latihan suka berantem karena gak cocok nyanyinya, lama2 jadi paham satu sama lain...
Ternyata hal2 kecil spt ikut lomba nyanyi bareng, bisa memberi suntikan semangat kebersamaan baru..dan suasana di rumah pun jadi hangat, ngurus rumah jadi gembira:)

Etadi di airport ketemu dengan pasutri yg habis ngantar anaknya, katanya "mbak, habis ini kita punya jadwal karaoke berdua lho..." Duhhh...gimana gak senang dengarnya??
Sekarang saya paham maksud mama mertua *ih telat banget ya*
Saya jadi ingat twit uni @fahiraidris, kira2 begini: "Kartini jaman sekarang ya bisa dimulai dengan menjadi Pahlawan Wanita untuk Keluarga"
Tak henti mencari cara membahagiakan keluarga dengan juga terus meraih pencapaian diri sendiri. 

Anyway, mumpung harinya tepat, saya ucapkan selamat hari Kartini untuk semua perempuan Indonesia. Selamat berjuang, terus memperkaya jiwa dan hati, untuk mampu memberikan kasih sayangnya bagi seluruh anggota keluarga...mampu terus mendampingi dan memberi ruang bagi orang2 tercinta untuk bertumbuh menjadi lebih baik. 
*peluk sayang* 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Kamis, 21 Maret 2013

Pasrah...*ladies only:)


20 Maret 2013; 04.05 WIB

Selagi dinihari masih gelap, seisi rumah masih lelap, saya mau cerita aja yaaa...
Jadi insya Allah siang nanti saya berangkat umrah.
Nah...disini cerita "pasrah"nya dimulai...

Sekitar 2minggu yg lalu...setelah dapat konfirmasi berangkat umrah tanggal 20 Maret, mulai saya ngitung2 hari. Saya tuh ya kebiasaan senewen kalau harus berurusan dengan jadwal haid vs berangkat ibadah umrah/haji.

Supaya pas ngaturnya, saya biasa pakai Primolud. Tapi ya gituu...efeknya siklus haid jadi berantakan 3 bulan ke depan. Kalau pakai obat lain seperti pil KB, selain siklus jadi amburadul juga mesti siap2 jerawatan parah selama 2 bulanan, males yaaa....

Tapi Alhamdulillah banget nih...kali ini pas waktunya, dengan asumsi jadwal haid tepat waktu, saya bisa umrah dengan tenang tanpa harus menenggak Primolud..amin:) Yak...sesuai jadwal, tanda2 pun bermunculan spt biasa...yg badan berasa rontok lah, yg mood jadi mellow-jelow lah...okesip!
Tapi koq yaaa...hari demi hari, tunggu punya tunggu...bendera merah koq gak juga berkibar...
Oh noo...*mulai deg2an* sampai beneran Telat!
Aaaaarrggghhh....gimana iniiiii....sudah tinggal 7 hari berangkat lhooo....
Tiap shalat saya doa supaya segera haid, minta doa ke Bunda, meditasi, trus olahraga ajrut2an dgn porsi dibikin double-triple, plus makan yg pedes-asem (kata mbak di rmh sih bisa bantu)...
Pokoknya semua saya usahakan sembari makin stress...
Emasih lhooo, tamunya gak datang2. Padahal saya periksa dgn test-pack juga negatif tuh *gigit sandal* takut..khawatir..kecewa..sedih..

Akhirnya tgl 15 sore saya ke dr obgyn. Pas menghadap dr. Amru yg baik hati, saya sudah mau nangis..
Saya: "Dok, gimana dong....jangan2 bakal mens pas umrah nih...hiks *mata mulai merah*...saya minum primolud aja deh skg, bisa kan ya?"
dr. Amru, sambil cek ultrasound perut saya: "jangan Thia, sudah terlambat. Mestinya kalau mau dihambat, ya minum primolud-nya seminggu lalu. Ini sdh terlihat akan segera mens. Yaaaa...scr klinis sih 2-3 hari ke depan deh"
Saya: "yaaa...pas saya di Mekkah dong...*nangis*...minum Primolud sekarang aja ya? Bisa nahan gak? *maksa*"
dr. Amru: "saya gak nyarankan ah, malah saya gak bakal kasih resepnya lho. Secara klinis, kalau minum Primolud sekarang, gak akan bisa nahan...tapi siklus kamu tetap jadi berantakan. Nanti efeknya kemana2"

Saya lemes selemes2nya orang lemessss...

dr. Amru: "Thia, saya harus sarankan ini. Dengar baik2 ya...sekarang Thia pulang, tenang2 santai2, jangan banyak pikiran...Yang penting pasrah sama Allah. Jangan minum obat penghambat apapun. Kalau ternyata dapet pas disana, ya itu sudah rejekinya Thia begitu."

Nyeessssss......
*gontai*
*masih gak rela*

Malamnya, setelah menutup koper yg sudah rapi dipacking, saya wudhu dan shalat sunnah. Rasanya lepas semua sendi2 di badan, sujud entah berapa lama, sajadah di bagian wajah sdh basah berair mata, saya curhat sama Allah...pengen...kangen...haus...rindu...rasanya Baitullah sudah di depan mata...tapi saya sadar, haram menginjak masjid kalau tidak bersih.

Pasrah...
La haula walaa quwwata Illaah Billaaah...

Tengah malamnya saya terbangun, pengen curhat lagi sama Allah...terima kasih utk mimpi barusan...mimpi tawaf mengelilingi Ka'bah. Ikhlas rasanya kalau memang situasi saya tidak mengijinkan untuk ibadah ke masjid selama disana nanti. Sambil wudhu tanpa sadar saya jadi sesenggukan...lama2 nangis kejer...
Pasrah dalam kerinduan...
sampai tiba2 berasa ada yang aneh....tamu yg saya tunggu2 datang saat itu juga!

Subhanallah...
Allahu akbar....
Alhamdulillah ya Allah...
*speechless*
*shaken to the core*

Dan setelah hanya 4 hari, pagi ini saya sudah bisa shalat lagi...
Ya Allah, nikmat apalagi yg hendak hamba dustakan...Duhai Rabb, mohon perkenan dan ampunan-Mu atas segala sifat kehambaan ku ini...
*in heavy tears*
Labbaika Allahumma Labbaika,
Labbaika Laa Syarika laka Labbaika...

Anyway, saya pamit ya temans, mohon maaf lahir dan batin :)
Oya, bagusnya beliin oleh2 apa ya utk dr. Amru? Any idea? :D
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT